Punya Acara.?
Tapi bingung siapa yang ngurusin acaranya.?
Serahkan ke kami, 4OS (4 Our Sucsess) - Proud of Ourselves - Outing Organizer.
Dengan biaya yang terjangkau,di jamin acara anda ATk(Aman Terkendali) dan Tidak Membosankan.
Pendahuluan
Saat ini,
kegiatan Outbound atau Outbound Manajemen Training semakin
digemari oleh banyak kalangan, karena Outbound merupakan salah satu
metode pembelajaran melalui Experiental Learning. Meski dalam bentuk
aplikasi game-game yang ringan, setiap game dalam kegiatan Outbound
mengandung makna yang dalam, filosofis, dan sarat akan pesan-pesan
simbolik yang bermanfaat serta membangun karakter ke arah kesuksesan dalam
kehidupan, baik kesuksesan di tingkat individu maupun kesuksesan tim/kelompok.
Metode Outbound
dipercaya bukan hanya merupakan sebuah tren dalam metode pelatihan, namun telah
dikaji sebuah metode yang paling efektif dalam mengakomodasi / kebutuhan
tuntutan terhadap hasil suatu pelatihan. Banyak pula yang menganggap, bahwa
meyakini metode ini efektif dalam membangun pemahaman terhadap suatu konsep dan
membangun perilaku. Itulah alasannya mangapa dalam quantum learning, metode
ini menjadi metode andalan di dalam belajar dan terbukti berhasil.
Banyak
pakar psikologi dan pendidikan yang menyatakan bahwa outbound sebagai
sebuah metode pembelajaran sangat efektif dalam memenuhi kebutuhan/tuntunan
terhadap hasil pelatihan tersebut.
Ada berbagai alasan mengapa metode OMT (Outbound
Manajemen Training)
dipakai, antara lain :
- Metode
ini adalah sebuah simulasi kehidupan yang komplek yang dibuat menjadi
sederhana. Pada dasarnya segala bentuk aktivitas di dalam pelatihan adalah
bentuk sederhana dari kehidupan yang sangat kompleks.
- Metode ini menggunakan pendekatan metode
belajar melalui pengalaman (experiental learning). Oleh karena
adanya pengalaman langsung terhadap sebuah fenomena, orang dengan mudah
menangkap esensi pengalaman tersebut.
- Metode
ini penuh kegembiraan karena dilakukan dengan permainan. Ciri ini membuat
orang merasa senang di dalam melaksanakan kegiatan pelatihan.
- Mengapa “OUTDOOR” ? Pendekatan dengan aktifitas
outdoor dapat mengakomodasi pembelajaran model orang dewasa yaitu belajar
dari apa yang dialami (action), yang mana praktisasinya dihubungkan
(Reflection) dengan permasalahan hidup sehari-hari. Pelatihan
dengan media outdoor memberikan beberapa nilai tambah, metode ini terbukti
efektif . Karena berbeda dengan pelatihan dalam ruangan (indoor)
yang konvensional dan hanya menyentuh aspek kognisi saja. Ruang
terbuka (Outdoor) merupakan media atau prasarana yang memberikan
keleluasaan baik pada gerak fisik (psikomotorik), maupun emosi (afeksi)
dan berpikir (kognisi) bagi pesertanya.
- Sedangkan
Metode Pembelajaran Orang Dewasa dipilih karena orang dewasa dalam belajar
memiliki beberapa ciri, antara lain :
- Tidak menyukai suasana yang
formal, karena suasana yang formal dalam belajar mengekang proses berpikir.
Sedangkan bila suasananya informal dapat terjadi pertukaran ide secara luas.
- Orang dewasa selalu ingin
memecahkan masalah, aktifitas diluar ruang selalu memiliki problema yang
menantang untuk dipecahkan.
- Orang dewasa akan mengalami
kemajuan bila menghadapi masalah-masalah yang nyata, dan dapat mempraktekkan
apa yang dimilikinya untuk memecahkan masalah tersebut.
- Orang dewasa selalu mencari
manfaat dari apa yang dialaminya.
TEMA PROGRAM
- Pengembangan Kerjasama Kelompok ( Team
Building/ Work )
- Pengembangan Kepemimpinan ( Leadership )
- Pengembangan Budaya Organisasi ( Culture
Development )
- Pengelolaan Komunikasi ( Managing
Communication )
- Perencanaan Strategi ( Strategic Planning )
- Pengembangan Diri ( Personal Development )
- Pemecahan Masalah ( Problem Solving )
- Pengembangan Kepercayaan Diri ( Self
Confidance )
Selain
Tema Program yang telah baku diatas, kami juga menyediakan paket pelatihan
berdasarkan pesanan, dimana klien dapat menentukan “tema” kemudian kami
akan mendesain pelatihan yang sesuai dengan tujuan tema tersebut.
MAKSUD DAN TUJUAN PROGRAM
- Mengetahui dan memahami adanya “individual
differences” yaitu tiap individu adalah unik.
- Mampu melakukan penilaian pada diri sendiri “Self
Assessment” bahwa kekuatan diri ada pada tangan kita sendiri dan pada
pilihan-pilihan kita.
- Meningkatkan kepekaan “Self Awareness”
terhadap orang lain.
- Meningkatkan kepercayaan diri dan keberanian
mengambil resiko “Risk Taking Behavior”.
- Meningkatkan ketrampilan komunikasi.
- Mampu
membuat perencanaan dengan pertimbangan resiko dan konsekuensinya.
- Mampu
membentuk tim yang efektif / kekompakan.
- Meningkatkan kemampuan kepemimpinan.
- Menumbuhkan
sikap ksatria dan sportif.
Baca selengkapnya »